Selasa, 05 April 2016

Rencana Bimbingan Klinik (RBK ) Manual Plasenta



RENCANA BIMBINGAN KLINIK

A.    Identitas Mata Kuliah
Mata kuliah                             : Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan)
Kode Mata kuliah                   : Bd.304/6 SKS
Pokok bahasan                       : Persalinan dengan Penyulit Kala III
Sub pokok bahasan                : Manual Plasenta
Beban Studi                            : 5 SKS (T : 2, P :3 )
Tingkat/Semester                    : II / IV
Waktu pertemuan                    : 20 menit
Pertemu ke : 4                                                                                                                                                                                                                                                                                         
Hari / tanggal              : Senin, 07 Desember 2015
Ruang                                      : Ruang Laboratorium Kebidanan
Koordinator                            : Asrowiyah
Pembimbing                            : Firlia Nurul Annissa, Amd.Keb
Mahasiswa bimbingan             : Ariel Tatum

B.     Tujuan Pembelajaran
1.      Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran klinik ini peserta didik mampu memahami dan melakukan asuhan kebidanan pada persalinan dengan penyulit kala III dengan tindakan manual plasenta secara mandiri
2.   Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik ini peserta didik dapat :
a. Memahami pengertian dari tindakan manual plasenta
b. Memahami tujuan dari manual plasenta
c. Memahami persiapan alat sebelum melakukan tindakan
d. Memahami langkah-lamgkah dari tindakan manual plasenta
C.  Metode dan Teknik Bimbingan
Metode bimbingan klinik yang akan digunakan adalah perseptorship Teknik bimbingan yang digunakan adalah preconference, bedside teaching, pos confrence
D.    Deskripsi Kasus
Ny. N, umur 25 th, P1 A0 mengeluh belum merasakan adanya tanda-tanda pelepasan plasenta, terjadi perdarahan dari jalan lahir, bayi telah lahir lebih dari 30 menit, sudah diberikan suntik 10 IU oxcytocin yang ke 2 dan sudah dipastikan bahwa janin tunggal, tidak ada janin selanjutnya yang akan dilahirkan.
Mahasiswa Kebidanan Semester IV Stikes Karya Husada Semarang akan melakukan asuhan kebidanan pada ibu dengan penyulit kala III, dengan melakukan tindakan Manual Plasenta. Oleh karena itu pembimbing memberikan bimbingan klinik dengan menggunakan metode yang akan digunakan adalah preseptorship dan tekhnik Bedside teaching yang dilengkapi dengan pre conference dan post conference.

E.     RINCIAN KEGIATAN
No
Kompetensi
Jenis Kegiatan
Waktu
Metode
Teknik
Hasil yang diharapkan
1.
Peserta didik mampu mengucapkan salam, memperkenalkan diri kepada pasien, memberikan respon kepada pasien, percaya diri, memberikan rasa empati kepada klien dengan baik
1.   Pembimbing mengajari cara mengucapkan salam pada pasien




2.   Pembimbing mengajari cara memperkenalkan diri kepada pasien









3. Pembimbingn mengajari cara merespon terhadap reaksi klien




4. Memberikan rasa empati pada klien
5 menit
Preseptorship
Pre confrence
1.        Mahasiswa mampu memberikan salam pada klien dengan sopan dan ramah

2.        Mahasiswa mampu memperkenalkan diri sebagai bidan dengan menyebut nama sambil berjabat tangan/memberikan sentuhan kepada klien dengan ramah

3. Terlihat tenang dan percaya diri saat merespon reaksi klien dengan tepat dan sopan

4. Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan dan segera memberikan tanggapan dengan baik

2.












Peserta didik mampu memahami pengertian, tujuan, persiapan alat, cara melakukan tindakan manual plasenta
1.        Pembimbing menjelaskan pengertian, tujuan, persiapan alat, cara melakukan tindakan manual plasenta
10 menit
Preseptorship
Bed Side Teaching
1.        Peserta mampu menyebutkan memahami pengertian, tujuan, persiapan alat, cara melakukan tindakan manual plasenta
3.
Peserta didik mampu memahami dan mengapresiasikan cara melakukan tindakan manual plasenta setelah mengikuti PBK
1. Pembimbing melakukan evaluasi kepada peserta didik tentang tindakan manual plasenta
5 menit










Preseptorship
Post conference
1. Peserta didik mampu memahami PBK yang disampaikan CI
2. Dokumentasi tindakan
·      Tindakan   dan respon pasien
·      Nama bidan yang melakukan,  waktu melakukan tindakan
·      Keadaan umum pasien

F.      EVALUASI
a.         Prosedur             : Pre confrence, Bedside teaching, dan Post conference
b.        Jenis Test                        : Skill
c.         Alat Test                        : Checklist
d.        Bentuk                           : Observasi

G.    REFERENSI
Saefudin, AB.2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal . Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saefudin, AB.2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Waspodo,D dkk.2007.Asuhan Persalinan Normal.Jakarta: JNPK-KR.
Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

H.    LAMPIRAN
a.    Materi
b.   Checklist

                                                                                                                                    Semarang, 07 Desember 2015
                                                                                                                                       Pembimbing klinik/ CI

                                    (Firlia Nurul Annissa, Amd.Keb)

MATERI
MANUAL PLASENTA
A. Pengertian
Manual plasenta adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual yaitu dengan melakukan tindakan invasi dan manipulasi tangan penolong persalinan yang dimasukkan langsung kedalam kavum uteri (Saefudin,2006).
Tindakan ini dilakukan karena terjadi komplikasi pada kala III persalinan. Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Pada umumnya ditunggu sampai 30 menit dalam lahirnya plasenta secara spontan. Namun bila setelah 30 menit plasenta belum lepas sehingga belum dapat dilahirkan, sebaiknya dikeluarkan dengan segera.

B.     Indikasi
Indikasi dilakukannya manual plasenta yaitu antara lain :
  1. Retensio plasenta
Retensio plasenta adalah belum lepasnya plasenta dengan melebihi waktu setengah jam. Keadaan ini dapat diikuti perdarahan yang banyak, artinya hanya sebagian plasenta yang telah lepas sehingga memerlukan tindakan plasenta manual dengan segera. Bila retensio plasenta tidak diikuti perdarahan maka perlu diperhatikan ada kemungkinan terjadi plasenta adhesive, plasenta akreta, plasenta inkreta, plasenta perkreta. (Manuaba (2006:176).
Pengertian tersebut juga dikuatkan oleh Winkjosastro (2006 : 656) yang menyebutkan retensio plasenta adalah apabila plasenta belum lahir setengah jam setelah janin lahir.
Jenis-jenis retensio plasenta:       
a)      Plasenta Adhesive : Implantasi yang kuat dari jonjot korion plasenta sehingga menyebabkan kegagalan mekanisme separasi fisiologis
b)      Plasenta Akreta : Implantasi jonjot korion plasenta hingga memasuki sebagian lapisan miometrium.
c)      Plasenta Inkreta : Implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.
d)     Plasenta Prekreta : Implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan serosa dinding uterus hingga ke peritonium
e)      Plasenta Inkarserata : Tertahannya plasenta di dalam kavum uteri disebabkan oleh konstriksi ostium uteri. (Sarwono, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002:178).

C. Etiologi Retensio Plasenta
Penyebab Retentio Plasenta menurut Sastrawinata (2006:174) adalah:
a.       Fungsional:
1)      His kurang kuat (penyebab terpenting)
2)      Plasenta sukar terlepas karena tempatnya (insersi di sudut tuba); bentuknya (plasenta membranasea, plasenta anularis); dan ukurannya (plasenta yang sangat kecil). Plasenta yang sukar lepas karena penyebab di atas disebut plasenta adhesive.
b.      Patologi – anatomi:
1)      Plasenta akreta
2)      Plasenta inkreta
3)      Plasenta perkreta
Sebab-sebabnya plasenta belum lahir bisa oleh karena:
a)         Plasenta belum lepas dari dinding uterus
b)         Plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan
Menurut Manuaba (2006:301) kejadian retensio plasenta berkaitan dengan:
a)   Grandemultipara dengan implantasi plasenta dalam bentuk plasenta adhesive, plasenta akreta, plasenta inkreta, dan plasenta perkreta
b)   Mengganggu kontraksi otot rahim dan menimbulkan perdarahan
Retensio plasenta tanpa perdarahan dapat diperkirakan:
a.       Darah penderita terlalu banyak hilang
b.      Keseimbangan baru berbentuk bekuan darah, sehingga perdarahan tidak terjadi
c.       Kemungkinan implantasi plasenta terlalu dalam

D. Tanda Dan Gejala Retensio Plasenta
1.      Plasenta Akreta Parsial / Separasi
a.       Konsistensi uterus kenyal
b.      TFU setinggi pusat
c.       Bentuk uterus discoid
d.      Perdarahan sedang – banyak
e.       Tali pusat terjulur sebagian
f.       Ostium uteri terbuka
g.      Separasi plasenta lepas sebagian
h.      Syok sering
2.      Plasenta Inkarserata
a.       Konsistensi uterus keras
b.      TFU 2 jari bawah pusat
c.       Bentuk uterus globular
d.      Perdarahan sedang
e.       Tali pusat terjulur
f.       Ostium uteri terbuka
g.      Separasi plasenta sudah lepas
h.      Syok jarang
3.       Plasenta Akreta
a.       Konsistensi uterus cukup
b.      TFU setinggi pusat
c.       Bentuk uterus discoid
d.      Perdarahan sedikit / tidak ada
e.       Tali pusat tidak terjulur
f.       Ostium uteri terbuka
g.      Separasi plasenta melekat seluruhnya
h.      Syok jarang sekali, kecuali akibat inversio oleh tarikan kuat pada tali pusat
2. Perdarahan  kala III
Sebagian plasenta yang sudah lepas dapat menimbulkan perdarahan yang cukup banyak dan harus diantisipasi dengan segera melakukan manual plasenta, meskipun kala uri belum lewat setengah jam ( masih dalam waktu menunggu)
3. Tali pusat putus pada pangkalnya

E.    Kontraindikasi
1. Plasenta inkreta
Plasenta inkarserata artinya plasenta telah lepas tetapi tertinggal dalam uterus karena terjadi kontraksi di bagian bawah uterus atau uteri sehingga plasenta tertahan di dalam uterus. (Manuaba (2006:176).
2. Plasenta perkreta
Adalah implantasi jonjot korion plasenta yang menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.

F. Komplikasi
1. Perdarahan karena atonia uteri
Dalam hal ini dilakukan beberapa saat kompresi bimanual rahim supaya kontraksi menjadi baik
2. Perforasi uterus
Robekan rahim bisa saja terjadi bila petugas kurang berhati-hati dalam melakukan tindakan manual plasenta. Maka perlu diperhatikan agar petugas melakukan dengan hati-hati dan perlahan-lahan.
3. Infeksi
Untuk mencegah terjadinya infeksi perlu diperhatikan pencegahan infeksi pada sebelum maupun selama melakukan tindakan agar suci hama/bakteri.

G. Persiapan tindakan manual plasenta
  1. Persetujuan Tindakan Medik
Informed consent merupakan perstujuan dari pasien dan keluarga terhadap tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya oleh dokter/bidan. Persetujuan diberikan setelah pasien diberikan penjelasan yang lengkap dan objektif tentang diagnosis penyakit, upaya penyembuhan, tujuan dan pilihan tindakan yang akan dilakukan.
Plasenta manual dengan segera dilakukan :
a.       Terdapat riwayat perdarahan postpartum berulang
b.      Terjadi perdarahan postpartum berulang
c.       Pada pertolongan persalinan dengan narkosa
d.      Plasenta belum lahir setelah menunggu selama setengah jam

H. Pemantauan pasca tindakan
    1. Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan instruksi apabila masih diperlukan
    2. Tentukan tinggi fundus dan pastikan kontraksi tetap baik
    3. Teruskan infuse dan berikan transfuse darah bila pelu
    4. Catat atau buat laporan tindakan
    5. Tuliskan rencana pengobatan, tindakan yang masih diperlukan dan asuhan lanjut
    6. Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai tetapi pasien masih memerlukan pemantauan dan perawatan lanjut
    7. Lanjutkan pemantauan ibu hingga 2 jam pasca tindakan sebelum dipindah keruang rawat gabung


KONTRAK BELAJAR

Nama Mahasiswa                    : Ariel Tatum
NIM                                                    : 1202022
Pokok Bahasan                                   : Persalinan dengan penyulit Kala III
Sub pokok bahasan          : Manual Plasenta
Ruang                                      : Ruang Laboratorium Kebidanan
Pembimbing                            : Firlia Nurul Annissa, Amd.Keb
Hari / Tanggal                         : Senin, 07 Desember 2015

TUJUAN
SUMBER
STRATEGI PENCAPAIAN
OUTCOME
WAKTU
Setelah mengikuti PBK diharapkan, saya mampu :
Memberikan Asuhan Kebidanan Patologi tentang tindakan manual plasenta
1.        Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
2. Saefudin, AB.2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal . Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
3. Saefudin, AB.2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
4. Waspodo,D dkk.2007.Asuhan Persalinan Normal.Jakarta: JNPK-KR
1.   Melakukan studi pustaka
2.   Pendekatan kepada mahasiswa

Saya akan menunjukkan kemampuan mengelola mahasiswa dengan cara memberikan Asuhan Kebidanan patologi tentang tindakan manual plasenta sesuai prosedur
Asuhan kebidanan Patologi dilakukan selama 20 menit. Selama memberikan pendidikan kesehatan saya :
1. Pembukaan (1 menit)
2. Memberikan materi tentang Asuhan Kebidanan patologi pada ibu dengan tindakan manual plasenta (selama 15 menit) yang meliputi:
a. pengertian dari maual plasenta
b. tujuan dari tindakan manual plasenta
c. persiapan alat dan langkah-langkah dari tindakan manual plasenta
3. Mengadakan evaluasi Asuhan Kebidanan Patologi yang didampingi oleh pembimbing (selama 3 menit)
4. Penutup (1 menit)


                                                    Menyetujui :
                                            Semarang, 07 Desember 2015

Pembimbing Praktek                    Pembimbing Akademik                                         Praktikan


(Firlia Nurul Annissa, Amd.Keb)         (                )            (          )










CHECKLIST & FORMAT PENILAIAN

MANUAL PLASENTA

NO
BUTIR YANG DINILAI
NIM









A.
SIKAP DAN PERILAKU

1.
Menyambut klien dengan sopan dan ramah
0 Tidak dilakukan
1 Memberikan salam tanpa memandang klien
2 Memberikan salam dengan memandang klien







2.
Memperkenalkan diri kepada klien
0 Tidak dilakukan
1 Memperkenalkan diri sebagai bidan tanpa menyebutkan nama
2 Memperkenalkan diri sebagai bidan dengan menyebutkan nama sambil berjabat tangan/memberikan sentuhan kepada klien dengan ramah







3.
Merespon terhadap reaksi klien
0 Tidak merespon acuh tak acuh
1 Merespon reaksi klien tetapi tidak menanggapi dengan tepat, kurang sempurna
2 Merespon reaksi klien dengan tepat dan sopan







4.
Percaya diri
0 Teruji gugup, tidak melakukan kontak mata dan suara kurang jelas
1 Terlihat tergesa-gesa dan ragu-ragu, kurang percaya diri
2 Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri







5.
Teruji memberikan rasa empati pada klien
0 Tidak dilakukan
1 Memberi kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan tetapi tidak merespon dengan baik
2 Memberikan kesempatan kepada klien untuk menyampaikan keluhan dan segera memberi tanggapan dengan baik








Total Score : 10







B.
CONTENT
6.
Memposisikan klien dengan posisilitotomi/dorsal recumbent
0 Tidak dikerjakan
2 Dilakukan secara sempurna dengan cara memposisikan litotomi/dorsal recumbent







7.
Menggunakan APD (celemek, topi, masker, alas kaki)
0 Tidak digunakan
1 Digunakan dengan tidak lengkap
2 Digunakan dengan lengkap







8.
Mencuci tangan
0 Tidak dikerjakan
1 Dikerjakan tidak dengan 7 langkah
2 dikerjakan dengan 7 langkah







9.
Menggunakan sarung tangan pendek DTT/ Steril pada ke dua tangan
0 Tidak menggunakan
1 Menggunakan tanpa memperhatikan prinsip sterilitas
2 Menggunakan dengan memperhatikan prinsip sterilitas







10.
Memastikan kandung kemih kosong*
0 Tidak dilakukan
2 Dilakukan palpasi suprapubik







11.
Melepas sarung tangan pendek sebelah kanan dan menggunakan sarung tangan panjang DTT/Steril*
0 Tidak dilakukan
2 Dilakukan dengan memperhatikan prinsip sterilitas







12.
Tangan kiri menegangkan tali pusat dengan klem, sejajar dengan lantai
0 Tidak dilakukan
2 Dilakukan dengan sempurna







B.
CONTENT
13.
Tangan kanan masuk ke dalam vagina secara obstetrik*
0 Tidak dikerjakan
2 Dilakukan dengan sempurna







14.
Tangan kanan masuk ke dalam vagina dengan menelusuri sisi bawah tali pusat (Punggung tangan menghadap ke bawah)*
0 Tidak dikerjakan
2 Dilakukan dengan sempurna







15.
Setelah mencapai serviks, minta asisten untuk menegangkan klem tali pusat. Kemudian memindahkan tangan kiri untuk menahan fundus uteri
0 Tidak dikerjakan
2 Dilakukan dengan sempurna (tangan kiri tetap berada di fundus)







16.
Sambil menahan fundus uteri, memasukkan tangan ke dalam kavum uteri sampai mencapai tempat impantasi plasenta
0 Tidak dikerjakan
2 Dilakukan dengan sempurna







17.
Membentangkan tangan obstetri menjadi datar (ibu jari merapat ke jari telunjuk dan jari lain saling merapat)
0 Tidak dikerjakan
2 Dilakukan dengan sempurna







18.
Menentukan implantasi plasenta dan menemukan bagian plasenta yang sudah lepas
0 Tidak dikerjakan
2 Dilakukan dengan sempurna







19.
Memasukkan ujung jari di antara plasenta dan dinding uterus
0 Tidak dikerjakan
2 Dilakukan dengan sempurna







20.
Memperluas perlepasan plasenta dengan menggeser tangan ke kanan dank e kiri (dengan sisi ulna) sambil digeserkan ke atas (kranial ibu) sampai semua perlekatan plasenta terlepas dari dinding uterus
0 Tidak dikerjakan
2 Dilakukan dengan sempurna (posisi tangan kiri tetap berada di fundus)







21.
Sementara tangan kanan masih berada di dalam kavum uteri, lakukan ekslorasi untuk menilai tidak ada sisa plasenta yang tertinggal
0 Tidak dikerjakan
2 Dilakukan dengan sempurna







22.
Memindahkan tangan kiri dari fundus ke supra simphysis (menahan segmen bawah rahim uterus)
0 Tidak dikerjakan
2 Dilakukan dengan meletakkan tangan kiri tepat di supra simphysis







23.
Menginstruksikan asisten untuk menarik tali pusat sambil tangan kanan membawa plasenta keluar (hindari terjadinya percikan darah)
0 Tidak dikerjakan
2 Dilakukan dengan sempurna







24.
Melakukan penekanan uterus ke arah dorso kranial (dengan tangan kiri)
0 Tidak dikerjakan
2 Dilakukan dengan sempurna







25.
Menempatkan plasenta ke dalam wadah yang telah di sediakan
0 Tidak dikerjakan
1 Dilakukan dengan tidak sempurna
2 Dilakukan dengan sempurna







B.
CONTENT
26.
Membersihkan alat
0 Tidak dilakukan
1 Dilakukan secara tidak rapi atau masih ada yang tertinggal
2 Dilakukan dengan sempurna







27.
Merendam alat ke dalam larutan klorin 0.5%
0 Tidak dilakukan
1 Dilakukan dengan tidak sempurna
2 Dilakukan dengan sempurna







28.
Melakukan dekontaminasi celemek dengan larutan klorin 0.5%
0 Tidak dilakukan
1 Dilakukan dengan tidak sempurna
2 Dilakukan dengan sempurna







29.
Mencuci sarung tangan kemudian melepasnya dalam larutan klorin 0.5% secara terbalik serta merendamnya
0 Tidak dilakukan
1 Dilakukan dengan tidak sempurna
2 Dilakukan dengan sempurna







30.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
0 Tidak dikerjakan
1 Dikerjakan tidak dengan 7 langkah
2 Dikerjakan dengann 7 langkah







31.
Melepas APD
0 Tidak dikerjakan
1 Dilakukan dengan tidak sempurna
2 Dilakukan dengan sempurna







32.
Memberitahukan hasil tindakan kepada klien
0 Tidak dilakukan
1 Dilakukan dengan tidak sempurna
2 Dilakukan dengan sempurna








Total Score : 54







C.
TEKNIK

33.
Teruji melakukan secara sistematis
0 Tidak dilakukan
1 Melakukan sebagian tindakan dan tidak berurutan
2 Melakukan tindakan secara berurutan







34.
Teruji menerapkan tekhnik pencegahan infeksi
0 Tidak dilakukan
1 Menerapkan tekhnik pencegahan infeksi kurang tepat
2 Menerapkan tekhnik pencegahan infeksi dengan tepat







35.
Teruji melaksanakan komunikasi selama tindakan
0 Tidak dilakukan
1 Melaksanakan komunikasi tetapi dengan bahasa yang tidak mudah dimengerti oleh klien
2 Melaksanakan komunikasi dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien







36.
Menjaga privasi klien
0 Tidak dilakukan
1 Menjaga privasi dengan ucapan atau memperagakan menutup pintu/sampiran saja
2 Menjaga privasi dengan ucapan dan memperagakan menutup pintu/sampiran







37.
Teruji mendokumentasikan hasil tindakan dengan baik
0 Tidak dilakukan
1 Mendokumentasikan hasil tindakan tetapi tidak lengkap
2 Mendokumentasikan seluruh hasil tindakan dengan tanggal, jam, nama, dan tanda tangan pelaksana








Total Score : 10








Total Score Seluruhnya : 74







NILAI AKHIR


TOTAL SCORE = 74

NILAI AKHIR =     Î£score   x 100       NAMA PENGUJI : ………                         
                          74













CHECKLIST PENILAIAN 
PRE CONFERENCE MAHASISWA

Nama mahasiswa                    : Ariel Tatum
NIM                                                    : 202022
Nama pembimbing                  : Firlia Nurul Annissa, A.md.Keb


No
               KEGIATAN
YA
TIDAK

1
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik tentang pengertian manual plasenta



2
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik tentang tujuan manual plasenta



3
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik tentang persiapan dan alat-alat tindakan manual plasenta



4
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik tentang langkah-langkah tindakan manual plasenta


Nilai =      Jumlah item yang dilakukan    x 100
                        Total item








Keterangan:     Isilah dengan tanda ( v ) bila dilakukan
Isilah dengan tanda (x) bila tidak dilakukan
Ya       =  dilakukan dengan benar
Tidak   =  tidak dilakukan





CHECKLIST PENILAIAN
POST CONFERENCE MAHASISWA

NO
KEGIATAN
YA
TIDAK
1
Mahasiswa aktif secara mandiri


2
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari manual plasenta


3
Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari tindakan manual plasenta


4
Mahasiswa mampu memahami persiapan alat sebelum melakukan tindakan manual plasenta


5
Mahasiswa mampu melakukan tindakan secara mandiri



Keterangan:                 Isilah dengan tanda (v) bila dilakukan
Isilah dengan tanda (x) bila tidak dilakukan
Ya                               = dilakukan dengan benar
Tidak               = tidak dilakukan









CHECKLIST PRE CONFERENCE
CI / PEMBIMBING KLINIK
NO
KEGIATAN
YA
TIDAK
1
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik tentang pengertian dari manual plasenta


2
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik tentang tujuan dari tindakan manual plasenta


3
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik tentang persiapan alat dari tindakan manual plasenta


4
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik tentang langkah-langkah melakukan manual plasenta



Keterangan:                 Isilah dengan tanda (v) bila dilakukan
Isilah dengan tanda (x) bila tidak dilakukan
Ya                              = dilakukan dengan benar
Tidak               = tidak dilakukan












CHECKLIST POST CONFERENCE
CI / PEMBIMBING KLINIK

NO
KEGIATAN
YA
TIDAK
1
CI menanyakan kepada peserta didik tentang pengertian manual plasenta


2
CI menanyakan pada peserta didik tentang tujuan manual plasenta


3
CI menanyakan pada peserta didik tentang persiapan alat pada tindakan manual plasenta


4
CI menanyakan pada peserta didik tentang langkah-langkah tindakan manual plasenta


5
CI menanyakan perasaan mahasiswa setelah melakukan tindakan manual plasenta tersebut


6
CI menanyakan hambatan yang dialami mahasiswa pada saat melakukan tindakan manual plasenta


 
Keterangan:                 Isilah dengan tanda (v) bila dilakukan
Isilah dengan tanda (x) bila tidak dilakukan
Ya                           = dilakukan dengan benar
Tidak                       = tidak dilakukan









SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Judul                           : Manual Plasenta
Pokok bahasan            : Persalinan dengan Penyulit Kala III
Hari/Tanggal   : Senin, 07 Desember 2015                             Jam : 10.00 WIB
Tempat                                    : Laboratorium Kebidanan

A.    TUJUAN
1.      TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan patologis, sehingga mahasiswa mampu mempraktikkan perasat manual plasenta yang didasari konsep, pengetahuan dan keterampilan yang profesional
2.      TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah diberikan pembelajaran klinik :
a) Mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam mempraktikkan perasat manual plasenta
b) Mampu melakukan persiapan manual plasenta yaitu persiapan alat dengan baik dan benar secara mandiri
c) Mempraktikkan perasat manual plasenta sesuai dengan prosedur
secara teliti dan aman
B.     MATERI
Terlampir

C.     KEGIATAN PEMBELAJARAN

No
Tahap
waktu
Kegiatan penyaji
Kegiatan audience
Media
1.                               
Pembukaan

5 menit
1.      Mengucapkan salam
2.      Memperkenalkan diri
3.      Menjelaskan maksud dan tujuan dari tindakan manual plasenta pada ibu dengan penyulit persalinan kala III
Memperhatikan mendengarkan dan menjawab pertanyaan
ceramah
2.                               




pelaksanaan
15 menit
1.      Menjelaskan tentang pengertian manual plasenta
2.      Menjelaskan tujuan dilakukan tindakan manual plasenta
3.      Melakukan tindakan manual plasenta sesuai dengan prosedur
Memperhatikan  dan mendengarkan penjelasan dari pembicara
Ceramah, Phantome
3.                               
Penutup
10 menit
1.      Mengevaluasi tindakan
2.      Mengobservasi klien

Phantome

D.    MEDIA DAN ALAT
1.      Materi SAP
  1. Phantom
  2. Set alat
  3. Cheklist

E.     METODE
Preseptorship Tekhnik Bed Side Teaching
F.      EVALUASI
1.      Standar persiapan  : memakai alat bantu berupa phantom dan checklist saat memberikan pembelajaran klinik kepada siswa didik, materi tentang persalinan dengan penyulit kala III yaitu manual plasenta sudah disiapkan sebelumnya
2.      Standar proses       : dalam proses pelaksanaan penyaji mampu memaparkan materi dan mengapresiasikan keterampilan kepada siswa didik dengan jelas dengan menggunakan bahasa dan cara yang mudah dimengerti oleh siswa didik

G.    PUSTAKA
Saefudin, AB.2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Waspodo,D dkk.2007.Asuhan Persalinan Normal.Jakarta: JNPK-KR.
Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

LAMPIRAN
Materi