Kamis, 31 Maret 2016

Langkah Manajemen Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat dalam Pemberdayaan Potensi dan Peluang Pembangunan Desa

PENGEMBANGAN DAN PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
"PEMBERDAYAAN POTENSI DAN PELUANG PEMBANGUNAN DI DESA"

Pengampu : Heni Wijayanti, S.Sisokan.jpgiT
 Oleh:
FIRLIA NURUL ANNISSA
1504185

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2016




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Manusia sebagai sumber daya pada mulanya diartikan tenaga kerja manusia ditinjau secara fisiknya saja, dengan kemampuan fisiknya manusia berusaha mengambil manfaat materi yang tersedia dilingkungannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak sedikitnya jumlah penduduk serta unsur-unsur yang berkaitan dengan jumlah dalam batas tertentu merupakan potensi dalam bidang pembangunan. Dengan jumlah penduduk yang banyak merupakan sumber daya manusia untuk melakukan pembangunan. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pembangunan. Oleh karena itu dalam melaksanakan pembangunan suatu wilayah atau negara perlu diketahui keadaan sumber daya manusia yang ada di wilayah tersebut. Semakin lengkap dan tepat data mengenai sumber daya manusia yang tersedia, semakin mudah dan tepat pula perencanaan pembangunan yang di buat.
Agar menjadi sumber daya manusia yang tangguh penduduk harus mempunyai kualitas yang memadai sehinga dapat menjadi modal pembangunan yang efektif tanpa adanya peningkatan kualitas, jumlah penduduk yang besar akan menimbulkan berbagai masalah dan menjadi beban pembangunan. Kualitas kehidupan fisik penduduk setiap negara berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh lingkungan, letak geografis, dan ras genetiknya. Pembangunan desa hakekatnya merupakan basis dari pembangunan nasional, karena apabila setiap desa telah mapu melaksanakan pembangunan secara mandiri maka kemakmuran masyarakat akan mudah terwujud dan secara nasional akan meningkatkan indek kemakmuran masyarakat Indonesia. Untuk bisa mewujudkan semua ini maka pemerintahan desa bersama-sama dengan segenap lembaga dan tokoh masyarakat perlu mengenali potensi apa saja yang ada baik fisik maupun non-fisik dan memahami bagaimana strategi dan cara mengembangkan potensi tersebut agar bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat dengan diimbangi oleh sumber daya manusia yang memadai. Pengembangan potensi desa harus disesuaikan dengan permasalahan kehidupan atau kebutuhan masyarakat agar hasilnya benar-benar bisa dirasakan untuk meningkatkan kesejahteraan secara luas sesuai tujuan yang telah disepakati bersama.

B.     Rumusan masalah
1.         Apa saja potensi yang ada di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati ?
2.         Bagaimana pemanfaatan potensi dan pembangunan yang ada di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati ?
3.         Bagaimana penetapan program pemanfaatan potensi dan pembangunan sumber daya manusia yang ada di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati ?
4.         Bagaimana penentuan strategi dan jadwal kegiatan pemanfaatan potensi dan pembangunan sumber daya manusia yang ada di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati ?
5.          Bagaimana cara monitoring dan evaluasi pemanfaatan sumber daya manusia di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kecamatan Pati ?

C.    Tujuan
1.      Tujuan Umum
Mengetahui potensi dan peluang pembangunan yang ada di Desa Alasdowo  Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati
2.      Tujuan Khusus
a.       Memberdayakan masyarakat dalam pemanfaatan limbah kulit kerang sebagai kerajinan tangan
b.      Mensejahterakan  perekonomian masyarakat dengan pengelolaan limbah kulit kerang sebagai kerajinan tangan
c.       Mengembangkan masyarakat dalam pembuatan sarana sumber air bersih dengan pemanfaatan limbah kulit kerang dalam kerajinan tangan sebagai hasilnya

D.    Manfaat
1.      Masyarakat dapat mengembangkan dirinya sebagai sumber daya manusia dalam pemberdayaan potensi dan pembangunan di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati
2.      Perekonomian masyarakat Desa menjadi meningkat dan sejahtera serta dapat terkelola dengan baik
3.      Masyarakat dapat memperbaiki kualitas desa dengan membangun sarana air bersih dari hasil kerajinan tangan tersebut.



BAB II
TINJAUAN TEORI

A.    Sumber Daya Manusia
1.      Pengertian Sumber Daya Manusia
Secara sederhana (secara objektif) sumber daya diartikan sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau kemampuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangakan secara subjektif , sumber daya dapat diartikan segala sesuatu baik berupa benda maupun bukan benda yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sinurat (2008), mengatakan bahwa sumber daya manusia adalah satu-satunya sumber daya perusahaan yang memiliki kekuasaan untuk merencanakan dan mengendalikan sumber daya yang lain dalam organisasi. Sumber daya manusia adalah satu-satunya sumber daya   yang memiliki kekuasaan untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatannya sendiri.
Sumber daya manusia dapat diartikan sebagai seluruh penduduk yang berada di suatu wilayah atau tempat dengan ciri-ciri demografis dan sosial ekonomis.
Sumber daya manusia adalah semua potensi yang berhubungan dengan data kependudukan yang dimiliki oleh suatu daerah atau negara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu bangsa atau negara. Sumber daya manusia harus memadai, baik dilihat dari segi kuantitas maupun kualitas. Segi kuantitas bersangkut paut dengan jumlah, kepadatan, dan mobilitas penduduk. Sedangkan kualitas terutama terutama dilihat dari beberapa aspek, seperti tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan kualitas tenaga kerja yang tersedia.
Sumber daya manusia dapat dikatakan sebagai :
a.       Penduduk yang biasa bekerja keras
b.      Penduduk yang biasa aktif dalam bidang/aspek tertentu
c.       Masyarakat yang mau gotong-royong
secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensinya, sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas. Secara umum sumber daya yang terdapat dalam suatu organisasi bisa dikelompokkan atas dua macam, yaitu :
1)      sumber daya manusia (human resource)
2)      sumber daya non-manusia (non-human resources)

2.      Pemberdayaan Potensi dan Pembangunan Desa
a.      Pemberdayaan
Pemberdayaan ialah cara dan proses peningkatan/pemanfaatan sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang ada atau mungkin ada. Pemberdayaan masyarakat mempunyai arti meningkatkan kemampuan atau meningkatkan kemandirian masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan dimana masyarakat bernisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri, disisi lain, salah satu kata kunci pada saat ini yang sering didengungan oleh semua lapisan masyarakat adalah kata peningkatan sumber daya manusia. Kata tersebut mempunyai makna lebih spesifik lagi menyangkut  bagaimana mengangkat kondisi masyarakat yang ada menjadi lebih baik dimasa mendatang. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mentransformasikan pertumbuhan masyarakat sebagai kekuatan nyata masyarakat, untuk melindungi dan memperjuangkan nilai-nilai dan kepentingan di dalam arena segenap aspek kehidupan. Pemberdayaan masyarakat bukan hanya meliputi penguatan individu tetapi juga pranata-pranata sosialnya.
b.      Potensi
Potensi itu sendiri ialah segala sumber daya yang ada di suatu desa.
c.       Pembangunan
Pembangunan yaitu segala aktivitas yang membangun yang meliputi segala bidang, aspek, sektor di desa.
d.      Pengertian Desa
Desa/pedesaan yaitu menurut Sutardjo Kartohadi Kusuma mengemukakan bahwa : Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan tersendiri. UU Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa
e.       Masyarakat
Dalam Bahasa Inggris disebut  Society, asal katanya Socius yang berarti “kawan”. Kata “Masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu Syiek, artinya “bergaul”. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk – bentuk akhiran  hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai pribadi melainkan oleh unsur – unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Menurut R.Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan,bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga meraka ini dapat mengorganisasikan dirinya berfikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Sedangkan Selo Sumarjan mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.
Mengingat banyaknya definisi masyarakat, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa masyarakat adalah:
a.       Manusia yang hidup bersama
b.      Bercampur untuk  waktu yang lama
c.        Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan
d.       Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama
f.       Ciri-ciri masyarakat desa
Adapun yang menjadi ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain :
a.       Masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila di bandingkan dengan masyarakat pedesaan lainya di luar batas-batas wilayahnya
b.      Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
c.       Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan, dan nelayan
d.      Masyarakat tersebut homogen seperti dalam hal mata pencarian , agama, adat istiadat
e.        Suka kemitraan dengan menganggap siapa saja sebagai saudara dan wajib dijamu bila berkunjung ke rumah
f.       Mementingkan kesopanan dalam wujud unggah-ungguh, tata krama, tata susila dan lain sebagainya yang berhubungan dengan etika sopan santun
g.      Memahami pergantian musim (pranata mangsa) yang berkaitan dengan masa panen dan masa tanam
h.      Memiliki pertimbangan dan perhitungan relijius (hari baik dan hari buruk) dalam setiap agenda dan kegiatannya
i.        Memiliki toleransi yang tinggi dalam memaafkan dan memaklumi setiap kesalahan orang lain terutama pemimpin atau tokoh masyarakat
j.        Mencintai seni dan dekat dengan alam
k.      Nilai-nilai gotong royong pada masyarakat pedesaan tumbuh dengan subur dan membudaya






BAB III
PEMBAHASAN

A.    Pemanfaatan Potensi dan Pembangunan Sumber daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia (SDM) merupakan penduduk yang biasa bekerja keras, penduduk yang biasa aktif dalam bidang/aspek tertentu, serta masyarakat yang mau gotong-royong. Desa Alasodo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati dengan kondisi tanah yang berair asin, karena dekat dengan jalur laut yang masyarakat sekitar mayoritas bekerja sebagai nelayan, pengumpul ikan, udang, kerang dan hasil laut lainnya. Sasaran tertuju pada pengelolaan limbah kulit/cangkang kerang yang jangka pendek diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat, menambah penghasilan, meningkatkan perekonomian, mengurangi jumlah pengangguran, jangka panjang bila berhasil dapat mengenalkan desa tersebut sebagai penghasil kerajinan di luar desa atau wilayah  serta mengurangi masalah lingkungan yang kemungkinan muncul. Tujuan utama diharapkan dapat terlaksana dengan memberikan sosialisasi, pengenalan terhadap target yang akan di laksanakan dalam pentingnya pemanfaatan sesuatu yang dianggap tidak bermanfaat dan hasil akhir terbuang ternyata dapat dijadikan suatu yang menghasilkan harga jual tinggi contohnya limbah kulit kerang tersebut. Kemudian apabila perekonomian masyarakat meningkat serta pengetahuan yang sudah cukup baik, langkah berkelanjutannya dalam mengembangkan kesejahteraan desa dari hasil pendapatan tambahan kerajinan tangan adalah dapat menyediakan sarana sumber  air bersih yang dapat memberikan perubahan baik bagi kehidupan masyarakat, karena sebelumnya masyarakat mendapatkan air tawar hanya mengandalkan dari penjual air tawar keliling yang datang tidak setiap hari dengan harga yang cukup mahal.

B.     Manajemen Perencanaan
1.      Perumusan Masalah
1.      Apa saja potensi yang ada di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati ?
2.      Bagaimana pemanfaatan potensi dan pembangunan yang ada di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati ?
3.      Bagaimana penetapan program pemanfaatan potensi dan pembangunan sumber daya manusia yang ada di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati ?
4.      Bagaimana penentuan strategi dan jadwal kegiatan pemanfaatan potensi dan pembangunan sumber daya manusia yang ada di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati ?
5.      Bagaimana cara monitoring dan evaluasi pemanfaatan sumber daya manusia di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kecamatan Pati ?

2.      Penetapan Program
Setelah diberikan sosialisasi dan didiskusikan bersama tokoh-tokoh masyarakat seperti kepala desa, kepala dusun, dan para kader setempat. Wilayah Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati memiliki penetapan program untuk mengelola atau memanfaatkan cangkang/kulit kerang sebagai kerajinan tangan seperti gantungan kunci, tempat tissue, miniature-miniatur yang disusun dari kulit kerang, dll. yang akan mendapat pelatihan khusus berdasarkan kreatifitas yang diciptakan masyarakat. Hasil kedepannya masyarakat dapat mempunyai sarana atau fasilitas tempat sumber air bersih sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat setempat.
3.      Perumusan Tujuan
            Mengetahui potensi sumber daya manusia dan peluang pembangunan yang ada di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati, dalam memberdayakan masyarakat pada pemanfaatan limbah kulit kerang sebagai kerajinan tangan dengan hasil mensejahterakan  perekonomian masyarakat, mengembangkan masyarakat dalam pembuatan sarana sumber air bersih sebagai hasilnya dari keberhasilan pengolahan cangkang/kulit kerang sebagai bahan kerajinan tangan.
4.      Penentuan Kelompok Sasaran
Penentuan kelompok sasaran di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati yaitu seluruh masyarakat di Wilayah.
5.      Identifikasi Sumber dan Tenaga Pelaksana
Sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati cukup memadai ditandai dengan adanya tenaga sumber daya manusia yang tersedia yaitu antusias dan penerimaan yang baik untuk mau belajar bersama dalam pengelolaan cangkang/kulit kerang sebagai bahan kerajinan yang bernilai ekonomis tinggi.
6.      Penentuan Strategi dan Jadwal Kegiatan
Penentuan strategi dalam program pemanfaatan limbah cangkang/kulit kerang sebagai bahan kerajinan tangan, yaitu dengan mendata orang yang mau dijadikan sebagai pengumpul kulit kerang kemudian menyetorkan ke satu tempat yang sudah ditetapkan bersama sebagai tempat pembuatan kerajinan, dengan 1-3 orang yang dipercaya untuk mengelola kulit kerang tersebut untuk selanjutnya dibagi kembali masing-masing tugas yang didapat dari masyarakat setembat, terdiri dari :
1.      penerima bahan mentah yaitu bertindak sebagai pencuci cangkang/kulit kerang
2.      pengeringan atau penjemuran kulit kerang
3.      pemilihan bahan berkualitas
4.       pembuat kerajinan tangan dari kulit kerang
5.      pemilihan kembali atau pengecekan barang yang sudah jadi
6.      pengemas, dan pendistribusi atau penyetor barang yang sudah jadi
Tugas dari masing-masing tersebut telah dibagi oleh kader yang di percaya di wilayah tersebut, barang kerajinan yang sudah siap jadi telah memiliki tempat sendiri di desa tersebut sebagai tempat penjualan. Jadwal kegiatan pembuatan kerajinan kerang dilakukan setiap hari dengan satu kali diberikan kesempatan libur yaitu pada setiap hari jumat.
7.      Monitoring dan Evaluasi
                Pembuatan kerajinan dari limbah cangkang/kulit kerang tersebut dilakukan monitoring dan evaluasi setiap satu bulan sekali. Sertakan juga tokoh daerah setempat untuk tetap menghimbau masyarakat agar program tetap berjalan dengan baik. Selain itu masyarakat dihimbau agar tetap selalu kompak dan bekerjasama dengan baik agar hasil yang diperoleh dapat optimal dan berhasil sampai jangka panjang dan tidak terputus. Hasil dari pendapatan kerajinan tangan dapat menjadikan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan di gunakan sebagai pembangunan sarana sumber air bersih di Desa Alasdowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati.


BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu  bangsa atau negara. Sumber daya manusia harus memadai, baik dilihat dari segi kuantitas maupun kualitas. Segi kuantitas bersangkut paut dengan jumlah, kepadatan, dan mobilitas penduduk. Sedangkan kualitas terutama terutama dilihat dari beberapa aspek, seperti tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan kualitas tenaga kerja yang tersedia. Program untuk mengelola atau memanfaatkan cangkang/kulit kerang sebagai kerajinan tangan seperti gantungan kunci, tempat tissue, miniature-miniatur yang disusun dari kulit kerang, dll. dengan hasil kedepannya dapat mensejahterakan perekonomian masyarakat dan dapat membangun sarana atau fasilitas tempat sumber air bersih sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat setempat.
B.     Saran
   Masyarakat dapat mengembangkan sesuai dengan keahliannya dengan memanfaatkan tersedianya potensi sumber daya yang tersedia di wilayahnya. Sehingga masyarakat dapat mengelola potensi tersebut dengan baik dan perekonomian masyarakat semakin baik.


DAFTAR ISI

Dewi Pudiastuti, Ratna. 2011. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Nuha Medika
Rita, Yulifah. 2009. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika
Syafrudin, 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC